Jumat, 16 Januari 2015

Sebatas tali

     Serpihan kayu dari pena yang ku punya kian mirip menyerupai hatiku, goresan tinta yang ku ukir terasa sama dengan goresan luka yang ada di hatiku.
     Berbicara bakat aku tak tahu, aku tak berbakat di bidang manapun, aku pun sadar bahkan sangaat sangaaat sadar, tapi menurutku aku pandai bersosial, berteman dengan siapapun, jika aku malu itu hanya mula-mula jika aku diam itu hanya awal jika aku acuh itu hanya pandangan pertamamu saja.
     Tetapi sepertinya aku memang awal dan selalu menjadi awal, tak pernah menjadi akhir dan selamanya, aku menjadi tali yang di ikatkan terpaksa karena harus, dan di lepas karena sudah terbiasa.
     Aku hanya alat... yaa walaupun begitu aku lebih senang jika aku hanya sebatas alat, menjadi awal bagi semua orang.. sebatas awal.
"Karena sebagai tali aku bisa membuat gandengan tangan yang saling menjaga, karena sebagai tali mereka bisa bertukar cerita, karena sebagai tali mereka bisa bercanda, karena sebagai tali mereka bisa serasa."
     Hanya saja setiap kali aku berada di awal, hatiku terbom menjadi serpihan, dan setiap kali aku berada di awal hati ku tergores luka.

Skizofrenia

  Saat ini aku sedang merasakan angin ganas malam hari di sebuah lapangan, mengencangkan jaket dengan kedua tanganku, memeluk hangat badanku, namun jariku tak bisa berhenti berceloteh, di layar handphone banyak huruf yang tak seharusnya aku tulis. jari, mata, pikiran dan hatiku tak berjalan searah, mereka membentuk cabang, belokan, dan tabrakan.
   Bahkan otakku menjadi sering berkhayal dari pada mementingkan kenyataan, hmm.... Aku rasa saat ini aku sedang mengidap penyakit "skizofrenia", aku harus segera masuk rumah sakit, di beri obat seumur hidup, bahkan mungkin di borgol dan di jauhkan dari orang-orang tercinta. Apa Menurutmu, aku sudah benar-benar sangat separah itu? Jika begitu, apakah aku sanggup jika itu memang benar terjadi? Duhh.. Aku khawatir saraf saraf tubuhku benar-benar sudah tak bekerja dengan baik, apalagi saat ini aku merasa seperti sedang berkhayal.. haiiissh.. Angin malam saat ini begitu sangat sangat ganas, menerpa wajahku seolah terus memberiku obat untuk terus berkhayal.

Selasa, 13 Januari 2015

Aku Siti Nurrohmah

Aku siti nurrohmah.
Seorang wanita, bermata belo dengan pupil coklat tua, kaki pendek, jari jari mungil, badan kerdil. Ini aku siti nurrohmah.

Aku bukan onyon, bukan fans, bukan sinu, bukan sitt, bukan pula siiit. Ini aku siti nurrohmah
Aku tak pakai dress, tak pakai highheels, tak pakai tas branded, tak pakai make up, tak pandai mengurus diri. Ini aku siti nurrohmah.

Wanita sulit, ogo, manja, cuek, kekanakan, ilfeel? selagi aku masih punya hati nurani aku rasa tak ada masalah. Ini aku cuy siti nurrohmah.

Wanita yang tak pandai bekerja, tak pandai bicara, tetapi pandai dalam berkhayal. Ini aku siti nurrohmah.

Aku hanya berbeda, terserah kau mau bilang aku aneh, gila, cuek atau apapun. Karena ini aku siti nurrohmah.